Skip to main content

Cinta, Love dan L'Amour

Cinta
Aku bertanya pada alam semesta tentang arti cinta, lalu satu persatu mereka menjawab tanyaku...

Bumi menjawab:
“Cinta adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tapi ia tak pernah peduli. Pikir cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”

Air menjawab:
“Cinta adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih kesukaan, kerelaan, akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan,  atau samudra yang luas sebagai naungan segala perasaan.

Api menjawab:
“Cinta adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.

Angin menjawab:
“Cinta adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.


Langit menjawab:
“Cinta adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita yang kelam dan kelabu.

Matahari menjawab:
“Cinta adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan memberi sampa ia padam dan mati.”

Pohon menjawab:
“Cinta adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab:
Cinta adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah,  ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.

Lalu aku bertanya pada Cinta itu sendiri:
“Wahai cinta, apa sebenarnya arti dirimu?”
Cinta menjawab:
“Cinta adalah engkau patuh padaNya, meski kau tak melihatNya. Engkau tidak menciumNya,  atau merabaNya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadirNya. Sebab Cinta bukan indera tapi adalah rasa.”

“Cinta adalah engkau takut akan amarahNya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat denganNya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

“Cinta adalah engkau menyimpan segala harapan padaNya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan  dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi hambaNya, yang engkau hidup untukNya dan mati dengan keridhaanNya akan dirimu. Hidup dan mati hanya untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai hamba.”

“Diatas segalanya, Cinta adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain padaNya, engkau rindu akan hadirNya, dan melihatNya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala apa padaNya dan segala atas namaNya.”

Aku lantas bertanya kembali pada cinta:
“Bisakah aku merasakannya?”

Sambil berlalu cinta menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua yang akan kau rasakan, percayalah padaku.”

Aku pun berseru, “Wahai Kau Maha Pencinta terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkan aku merasakan cintaMu yang Maha Indah.”


*)Dikutip dari sebuah page Islami dengan beberapa perubahan

Comments

  1. wah iya bener. cara merasakan cinta-Nya adalah dengan bersyukur dgn apa yg Dia beri .
    i like this post :D

    ReplyDelete

Post a Comment