Rindu datang mengusik hingga menusuk
Menantang fajar, senja pun tunduk tertakluk
Menghimpun remah-remah asa yang masih tersisa
Memuai harap dari sepotong rasa yang berkuasa
Kau, menjejak di ruang biru
Aku, berada di garis hijau
Ada bentangan masa dan ruang menyekat
Melebur menjadi ragu bernama kemustahilan
Rindu hadir tanpa tafsir
Rasa datang menggeliat kenangan
Menuding kata mengamini hati
Bersemayam di sudut jiwa
Katakanlah...
Dengan jalan mana yang akan menyampaikanku padamu
Pun sebaliknya...
Adakah sepotong kilau cahaya untuk kita?
Katakanlah, wahai rindu
tanpa tafsir.
Kau datang mengisi
setiap ruang, setiap sisi hatiku
Menebar aroma harum yang
mempesona
Bagai pisau dengan dua
mata. Kau merobek dinding hati merangsek keluar.
Wahai rindu tanpa
tafsir, kemudian engkau pergi tanpa jejak
Seolah harapan telah
mati membusuk
Wahai rindu tanpa
tafsir, bisakah ku terjemahkan engkau dalam kesederhanaan
Sesederhana kau hadir
menawarkan harap.
*inspired by Cinta Sejati a.k.a Ost. Habibie-Ainun
Comments
Post a Comment