Skip to main content

Rindu tanpa Tafsir



Rindu datang mengusik hingga menusuk
Menantang fajar, senja pun tunduk tertakluk
Menghimpun remah-remah asa yang masih tersisa
Memuai harap dari sepotong rasa yang berkuasa

Kau, menjejak di ruang biru
Aku, berada di garis hijau
Ada bentangan masa dan ruang menyekat
Melebur menjadi ragu bernama kemustahilan

Rindu hadir tanpa tafsir
Rasa datang menggeliat kenangan
Menuding kata mengamini hati
Bersemayam di sudut jiwa

Katakanlah...
Dengan jalan mana yang akan menyampaikanku padamu
Pun sebaliknya...
Adakah sepotong kilau cahaya untuk kita?
Secercah pijar yang akan mempertemukan kita pada akhirnya.



Katakanlah, wahai rindu tanpa tafsir.
Kau datang mengisi setiap ruang, setiap sisi hatiku
Menebar aroma harum yang mempesona
Bagai pisau dengan dua mata. Kau merobek dinding hati merangsek keluar.
Wahai rindu tanpa tafsir, kemudian engkau pergi tanpa jejak
Seolah harapan telah mati membusuk

Wahai rindu tanpa tafsir, bisakah ku terjemahkan engkau dalam kesederhanaan
Sesederhana kau hadir menawarkan harap.


*inspired by Cinta Sejati a.k.a Ost. Habibie-Ainun

Comments