Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2011

Terjebak Persepsi

Bismillah... Hikmah dari biografi Jean Paul Sartre yang tertuang dalam novelnya “Les Mots” atau “Kata-kata” yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sartre adalah salah satu penulis Perancis yang mengenalkan aliran ekstensialisme. Ekstensialisme adalah sebuah aliran yang mengutamakan eksistensi dan kebebasan manusia. Ada satu hal yang menggelitik dalam perjalanan hidupnya. Awalnya beliau adalah seorang yang mempunyai kesadaran diperhatikan oleh Tuhannya. Jean Paul kecil saat itu sedang bermain di rumahnya, kemudian tanpa disengaja dia membakar karpet. Pada saat itu tak ada seorang pun yang melihat perbuatannya, baik ibunya   maupun ayah tirinya. Akan tetapi dia merasa ketakutan karena dia merasa ada mata Tuhan yang selalu mengintai dan memperhatikannya. Jean Paul berlari kesana kemari, akan tetapi dia selalu merasa diawasi. Sekalipun ketika Jean Paul berlari ke kamar mandi, “mata” itu terus melihat dan menghakimi perbuatannya itu. Hingga Jean Paul merasa frustasi

Que Sera Sera

When I was just a little girl I asked my mother, what will I be Will I be pretty, will I be rich Here's what she said to me. Que Sera, Sera, Whatever will be, will be The future's not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be. When I was just a little boy I asked my mother, what will I be Will I be handsome, will I be rich Here's what she said to me. Que Sera, Sera, Whatever will be, will be The future's not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be. Bersamamu ibu, kita rangkai mimpi itu bersama... :)

Ayah

Meski kau tak pernah menunjukkan cintamu seperti ibu Selalu ada cinta, Dalam setiap helaan nafasmu, dalam setiap detak jantungmu Ayah, ajarkan aku mencintaimu Seperti cintamu yang tak pernah padam Ajarkan kami bersabar padamu Seperti sabarnya dirimu menghadapi rengekan kami Ayah, beri kami kesempatan untuk membahagiakanmu Meski hanya setitik dari pengorbananmu yang tak bertepi Dan kau Ayah... Matahariku yang tak pernah berhenti bersinar...

Cinta, Love dan L'Amour

Cinta Aku bertanya pada alam semesta tentang arti cinta, lalu satu persatu mereka menjawab tanyaku... Bumi menjawab: “Cinta adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tapi ia tak pernah peduli. Pikir cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.” Air menjawab: “Cinta adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih kesukaan, kerelaan, akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan,  atau samudra yang luas sebagai naungan segala perasaan. Api menjawab: “Cinta adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan. Angin menjawab: “Cinta adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.

Jejak Di Atas Pasir

Langkah itu meninggalkan jejak-jejaknya pada pasir putih Pada desiran angin, nyanyian itu bersenandung Pada langit sore, lembayung jingga melukiskan kisah hati Dan pada cangkang kerang yang beserak, aku bertutur Hingga tebing itu menggemakan bisikan jiwa yang membahana Menegakan karang untuk tetap kokoh menghadapi hantaman ombak Biar ku susuri diri, apa maunya dia berkata Lepas hati memahami sekeping hasrat yang bertanya