Skip to main content

Percaya deh...

"Karena ini sudah darurat, Mbak pikir nggak apa-apa dek menghubunginya supaya semuanya jelas." Ujar Mbak Hanna menggebu-gebu.
"Apa iya nggak apa-apa mbak?" tanyaku ragu. "Nggak usahlah mbak, malu-maluin mbak."
"Nggak apa-apa dek. Percaya deh sama Mbak..." Ujar beliau lagi mantap diraih handphonenya yang beliau letakkan di atas rak bukunya.
"Nggak usahlah mbak." bujukku. Ku tarik lengan gamis cokelatnya.
Kali ini Mbak Hanna tak menggubrisnya, segera dibuka daftar nama di phonebooknya. Setelah beliau menemukan satu nama tak ragunya ditekan tombol "ok".
Aku pasrah. Sedetik dua detik mbak Hanna menunggu panggilan masuk. Tak berapa lama sebuah suara terdengar, "Maaf, pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini. Silakan lakukan pengisian ulang."

Glekk...

Comments