Skip to main content

Sebait Doa Kecil

Malam belum begitu larut saat aku dan ibu duduk membisu di ruang tengah. Kebisingan datang dari televisi kami yang menyiarkan acara yang ibu sukai, sebuah sinetron yang entah akan dibawa kemana ujungnya. Namun kali ini ibu malah sibuk melipat baju-baju baru yang beliau dapatkan dari putri ketiganya. Aku menghela nafas perlahan.
"Tahun ini aku masih mendapat jatah baju baru dari kakak. Malah ibu pun turut membelikan." Ujarku. Ku lempar sebuah senyum padanya. "Tahun depan giliran aku membelikan baju untuk para keponakanku." tambahku dengan tawa cekikikan kecil seperti biasanya.
Aku menanti... Biasanya sebuah do'a akan meluncur untukku sesuai pernyataan yang aku ujarkan. Aku berharap ibu mendoakanku agar aku segera mendapatkan pekerjaan ditempat yang terbaik.

"Semoga engkau mendapatkan pendamping yang baik keimanannya, benar-benar shalih dan juga lapang rezekinya." Ucapnya tulus. Do'a paling tulus dari doa-doa tulus lainnya yang beliau sering luncurkan ke langitNya untukku. Aku meringis, bukan karena isi permohonannya yang jauh dari pradugaku, diluar harapanku malam itu, tapi sebait doa yang cukup membuat hatiku menggigil. Doa itu begitu mendalam menanggalkan permintaan dunia yang dulu sering terlontar darinya. Kini,  doa yang tertuju tulus hanya untuk urusan ukhrowi. Bukankah lapang rezeki juga meliputi rezeki yang berkah, ilmu yang bermanfaat, dan haqqul yakin padaNya?
Aku kembali menghela nafasku berat, ku alihkan pandanganku pada jendela. Pada kegelapan itu, rembulan semakin menguning keemasan, tidak lagi keperakan seperti biasanya, terdiam membisu dibalik bayangan pepohonan. "Aamiin." desisku pelan, merasuk ke palung hati, menghentak detakan jantungku dan mengalir di venaku. Batinku berharap para malaikat pun mengamininya doa kecilnya.

Di bulanMu yang sarat rahmat dan keberkahan ini, aku merajukMu Rabb dengan cinta sederhana yang ku miliki. Berilah yang terbaik baginya. Cintai dirinya, cintai pula lelaki yang selalu setia disampingnya. Lelaki yang juga sering mengiba padaMu untukku meski tak pernah ku dengar sayupnya. Cintai keduanya sebagaimana mereka mencintaiku.












Arokum fil Jannah Ya Ummi wa Abi...
Uhibukkum Fillah...

Comments