Skip to main content

Al Qur'an, Subhanallah ya, sesuatu...

Siang itu, menjelang Ashar aku baru bangun dari tidur siangku. Saat teh Rasi datang mendekatiku dengan mushaf hijau kesayangannya. Mulutnya komat-kamit, bukan mengucap mantra tapi sedang muroja'ah atau mengulang kembali hafalan qur'annya.
"Morning..." Ucapnya jail padaku, tentu saja bukan waktu yang tepat untuk mengucapkan kata itu di tengah hari seperti ini.
Aku mengerucutkan mulutku, pertanda protes padanya. 
"Yaa Ayuhaal Muzzammiil... Hai orang yg berselimut..." Lagi-lagi dia menggodaku. Aku pura-pura cemberut
"Teteh itu kan untuk membangunkan qiyammul lail..." protesku.
"Hihihi..." dia tertawa nyaring seperti anak kecil yang baru diberi uang jajan oleh ibunya. "Da aku teh suka sekali godain kamu teh" Ucapnya meniru suara anak kecil (ini trend di asrama Daarul Ihsan yang dipelopori teh Naya).

"Nih, buat kamu yg sekarang jadi susah buat bangun malam." katanya sambil mencubit hidungku.
"Bismillahirrahmannirrahim... Yaa Ayuhaal muzzammiil, Qumillaila illa qaliilla" Dia mulai membaca surat Al Muzzammil dengan fasih seperti orang arab yg sedang tilawah, aku bergeser ku letakkan kepalaku dipangkuannya, tangannya langsung sibuk membelai kepalaku sedangkan aku masih terbaring ditempat tidurku. Pada ayat kesembilan dia menyudahi bacaannya.
"Hai Orang-orang yang berselimut (Muhammad) [1], Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari kecuali sebagian kecil [2]" Dia mulai membacakan artinya.
Aku pun bangun dari tempat pembaringanku, duduk, dan menyimaknya dengan khusyu sampai dia selesai membacakan artinya pada ayat kesembilan. Aku bisa saja membaca sendiri artinya di Mushaf putih kesayanganku. tapi sensasinya beda saat beliau yang membacakannya dengan antusias dan penuh ketulusan.
"Eh... young, kamu tahu nggak?" tanya. setelah selesai membacakan salah satu surat favoritnya itu. Ah panggilan itu, kenapa jadi panggilan kewajiban di asrama, tapi ya sudahlah itu memang panggilan kesayangan dari saudara-saudara di asrama.
"Apa teh?" aku balik bertanya sambil tanganku sibuk melipat selimut biru kesayanganku.
"Kalau dulu para sahabat sering nangis waktu sholat, saat Rosulullah SAW membacakan ayat-ayat peringatan seperti tentang hari kiamat, neraka jahanam, siksaan dan lain-lain." Ucapnya penuh antusias.
"Hm... tahu. Wajarlah teh mereka kan selain keimanannya kuat, juga berbahasa Arab, jadi pahamlah dan bisa meresapi. Nah kita?? kagak ngerti teh bahasanya, jadi rada susah juga buat meresapinya." Jelasku panjang lebar.
"Eh siapa bilang kita juga bisa lho meresapi seperti itu." Teh Rasi tak kalah antusias, matanya membelalak takjub, entah apa itu yang membuatnya terkagum-kagum seperti itu.
"Iya teh, dengan catatan kita harus belajar bahasa arab dulu, iya kan?"
"Iya emang kita kan dianjurkan mempelajari bahasa Al Qur'an, tapi sebelum paham bahasa arab, kita juga bisa mengindetifikasi ayat-ayat tentang peringatan dan kabar gembira itu dari cara bacanya."
"Hah... maksudnya???" kini aku yang membelalakan mataku, tanda tak mengerti. Aku menatap matanya, kini aku giliran aku yang antusias. "Gimana tuh caranya?"
"Kalau yg baca Qur'annya udah bagus, dan setiap makhorijul hurufnya gak salah, bisa tuh dibedakan." jelasnya.
"Bentar deh teh... aku gak ngerti." ujarku. Aku memasang telingaku baik-baik.
"Gini nih, contohnya... ya... Bismillahirrahmannirrahim, Al Haaqqah... Mal Haaqqah... Wa ma adrooka mal haaqqah..." Teh Rasi membaca surat Al Haqqah dengan makhorijul huruf yg tepat, dimana huruf qaf berada di pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakangnya. Nafasnya sedikit terengah-engah setelah dia selesai membacakan ayat tersebut.
"Coba bandingkan dengan bacaan ini, Ar Rahman... 'allamal qur'an... Khalaqal insaan..., apa kamu bisa membedakannya?"
"Teteh kayaknya capek banget waktu baca surat pertama..." Jawabku sekenanya.
"Iya bener young,,, ayat yg mengandung atau bercerita tentang peringatan itu juga berat di hurufnya. Lihat saja, huruf qaf bertemu dengan Ha marbuthah atau Ha besar yg disukunkan. Coba kamu juga perhatikan surat lainnya. seperti Al waqi'ah, al qari'ah dan ayat-ayat lain yang berisi tentang peringatan seperti hari kiamat, terus bandingkan dengan surat Ar Rahman yg bercerita tentang kasih sayang Allah, dibacanya juga ringan, atau surat Al Muzzammiil yg barusan aku bacakan." Jelas beliau dengan antusiasnya yg tak pernah reda.
"Oohh paham aku sekarang..." gumamku sambil mengangguk-angguk.
"Nanti kalo kamu belajar Tahsin di level atas, kamu akan paham dan pokoknya asyik deh, belajar tahsin itu gak hanya memperbaiki bacaan aja tapi juga belajar banyak tentang Qur'annya itu sendiri. Asyik deh..."
Aku manggut-manggut...

Wah... Al Qur'an itu subhanallah ya... sesuatu ;)













Comments