Skip to main content

Salam Rindu untuk Sang Aktivis

Tubuh itu menggelepar dijalanan, berlumurkan darah
Kepalanya terluka
Tubuhnya penuh luka memar
Tapi hatinyalah yang paling tersakiti
Hati keluarganya, dan hati orang-orang yang mencintainya

Meski harus meregang nyawa
Dia puas...
Merasa sangat puas dengan apa yang telah dilakukannya
Pejuangannya, bukan perjuangan biasa
Dia persembahkan untuk ummat


Sang aktivis luar biasa
Pahlawanku...
Yang bukan hanya pandai beretorika
Yang tidak pernah menciut nyalinya



Rabb, salamkan rinduku padanya
Rindu pada dia yang lembut hatinya, tapi selalu berani untuk maju
Dari seorang adik kecil yang senang bermain dengannya
Katakan padanya, kini dia telah tumbuh menjadi seorang gadis
Yang merindukan saat berkuda dengannya

Rabb, titipkan salamku padanya
Bahwa aku begitu mengagguminya
Seperti burung murray yang mengaggumi sang elang
Semacam ilalang yang mengaggumi beringin

Rabb, sertakan dia bersama orang-orang yang Kau ampuni dosanya
Dalam tempat yang begitu aman baginya
Ringankan baginya beban disana
Juga luaskan baginya tempat istirahat yang tenang

Kelak, kumpulkan kami dalam taman indahMu
Bersamanya, bersama semua orang-orang yang kami cintai



*Efek menonton film dokumenter dan obrolan kecil di sore hari tentang berkuda

Comments