Skip to main content

Kau, Maha Cahayaku

Bismillah

Rabb, saat aku meminta kemudahan
Kau malah memberiku orang-orang yang harus aku selesaikan masalahnya

Aku tak sanggup menjalani ini, aku tak sanggup untuk bisa memahami orang lain.
Tidakkah cukup bagiku dengan kepelikan yang sedang aku alami saat ini?
Tidakkah mereka mampu memahami apa yang terjadi padaku saat ini?
Mengapa yang mereka mau harus saja terpenuhi sedangkan mereka selalu menghambat apa yang harus aku aku lakukan?
Kenapa mereka selalu meminta hasil yang maksimal sedangkan mereka tak mau tahu proses yang aku alami?

Namun aku mengerti, janjiMu tak pernah salah, "barangsiapa memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusannya."

Rabb, Saat aku meminta padaMu dicintai dan disayangi
Kau malah memberiku masalah yang menuntut kedewasaanku


Pantaskah jika aku masih bertanya mengapa harus aku?
Bolehkah aku berkata bahwa masalah ini belum mampu aku jalani?
Bolehkah aku menunjuk orang lain yang lebih dewasa untuk menyelesaikan semua ini?
Karena aku tak sanggup untuk memobilisasi semua keinginan orang lain
Karena aku tak sanggup untuk menjadi lebih dewasa dari orang-orang sekitar yang juga bertanggung jawab dengan semua ini
Lantas aku berkata bahwa masih ada orang lain yang lebih bisa mengatasi dan mengambil alih semuanya
Bukan aku! bukan aku! tapi kenapa semua orang ingin membebankan semuanya padaku, termasuk Engkau pun ya Rabb?
Aku hanya ingin dicintai...
Aku hanya ingin disayangi bukan untuk dibebani...

Namun aku mengerti, bahwa "Allah tidak akan membebani seseorang diluar batas kemampuannya."
Dan setiap ujian adalah sarana untuk mendekat padaMu

Rabb, saat aku meminta padaMu untuk segera disampaikan pada waktu itu
Kau malah menguji cintaku padaMu, Kau uji aku tepat dihatiku bagian terapuh dari diriku

Kadang aku bertanya padaMu, mengapa orang lain semudah itu sampai pada waktunya?
Tapi tidak denganku, mengapa harus kujalani lika-likunya perjalanan ini.
Perjalanan panjang yang melelahkan yang tentunya menyita tenaga dan pikiranku
Tidakkah Kau paham, bahwa jalan dakwah ini tak mampu aku jalani sendiri?

Namun akhirnya aku paham, bahwa aku harus menjadi wanita kuat, karena aku akan menjadi sumber kekuatan bagi mereka. Karena Kau tahu keinginanku bahwa aku merindukan lebih dari sekedar itu, tapi membawa mereka menjadi orang-orang yang bisa setia membela agamamu.

Namun kini aku paham bahwa Kau memberi apa yang aku butuhkan bukan apa yang aku inginkan
Kini, terjawab sudah semua do'aku...

Dan ini adalah jalan dakwah.
Jalan dakwah itu berat. Berdakwah pada orang-orang terdekat itu lebih berat dibandingkan diluar sana. Jika aku mampu beretorika beberapa saat yang lalu diluar sana,, jika aku pandai berkata di Dunia maya, diantara orang-orang yang tak mengenalku luar dalam. Namun disini, mereka membutuhkan pembuktian dan teladan tentunya.

Mampukah? mampukah aku?
Hanya satu keyakinanku bahwa Kau menetapkanku "disini" bukan semata karena Kau ingin dzalim padaku.
Hanya saja aku belum paham rencana apa yang Kau rencanakan untuk kami.
hanya saja aku terlalu naif
Aku terlalu sulit untuk berprasangka baik padaMu
Apapun itu, seberapapun pahitnya jalan yang harus ku tempuh, ingatkanlah aku bahwa SyurgaMu sangatlah manis, dan pertemuan denganMu lebih indah dari apapun
Hanya saja aku meminta padaMu, Rabbku, ingatkanlah padaku bahwa Kau tak pernah meninggalkan aku sendiri dalam ujian sekecil apapun
Kuatkan aku ya Rabb
Istiqamahkan aku...






Tiada duka yang abadi didunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam ‘kan berakhir, hari ‘kan berganti
Takdir hidup ‘kan dijalani

Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta dijalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya



*Tiada duka yang abadi by opick







Comments