Skip to main content

Tak Bergeming

Dan aku masih terdiam disini tak bergeming...

Sesaat yang tampak kau melihatku berlari, berlari terus meninggalkan tempat ini. Dan kau menatapku tanpa keluh.
Kemudian aku melihat kau berdiri disana, masih disana memandang kegilaanku yang membuncah. Dan aku berlari ke arah manapun yang aku mau. kau pun berlari dengan arah yang pasti, dengan tujuan yang pasti mendekati garis finish. Sedangkan aku? aku baru memulainya...

Kau lihat aku? lihatlah, aku seperti menabur pasir menutupi jejak kakiku. Padahal tanganku kosong, padahal aku tak melakukan apapun dengan tanganku.
Kau dengar aku? namun yang kau dapat hanya keheningan, padahal disini aku berteriak, berbicara, mungkin pula meratap.
Kau rasakan? kau merasakannya bukan? yang kau rasa hanya kedinginan bukan? dingin dan beku, seperti salju yang turun di setiap sudut kota.
Padahal aku masih membakar kayu bakar, agar kau tetap merasa hangat di depan perapian yang takkan pernah padam apinya, karena aku akan selalu menjaganya tetap menyala untukmu.


Sesaat dan sesaat, itu hanya sesaat...
Kau lihat musim gugur menyapa...
tapi yang kulihat adalah musim semi yang merekahkan bunga-bunga kuncup...

Maka, biarkan aku untuk tetap menggantung sepotong senja yang pernah ku titipkan padamu di langit
Agar ianya tak hilang dimangsa pengingkaran, agar dia bisa kau lihat saat lelah menyapamu.
Biarkan aku mengatalase anggrek ini ditaman bunga
Agar ianya tetap harum saat kita menjemputnya.
Biarkan semua kembali pada tempatnya, agar mereka tetap terjaga saat kita lalai menjaganya


Dan aku masih tetap tertunduk ditempatku, 
membenamkan wajahku dalam lipatan tanganku, tak bergeming...

Comments