Skip to main content

Pendidikan Agama Sejak Dini pada Anak-Anak

Hmmm... terinsipirasi dari komen-komenan di jejaring sosial dengan seorang teman yang saya pun tak kenal dia siapa. Jadi berkeinginan membuat postingan tentang pendidikan anak. (yaa... walaupun belum punya anak, tapi insya Allah sedikit banyaknya sudah belajar dari anak-anak sekitar saya.)
Mungkin bahasan ini sudah tak asing lagi bagi kita, anak adalah generasi bangsa selanjutnya setelah kita-kita ini nanti uzur (kita??? lu aje kaleeee... ^^v).
Kita pernah dengar istilah bahwa setiap bayi yang lahir itu suci seperti kertas kosong, maka orang tuanya yang membuatnya menjadi seperti apa yang dididikan orang tua padanya. Diluar negeri mungkin juga saat ini di negara kita juga, para orang tua sudah mencetak anak-anaknya akan diarahkan seperti apa kelak. Ada orang tua yang mengarahkan anaknya untuk jadi dokter, guru, seniman dan lain sebagainya. Para orang tua sibuk mengarahkannya dengan mengikutsertakan putra-putrinya les piano, biola, les privat dan lain sebagainya.
Ditengah kesibukan orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk sukses mencapai keduniaan, hanya sedikit sekali yang saya temukan orangtua yang berusaha mengarahkan anaknya untuk mengenal agamanya sendiri, mengikutsertakan sekolah les baca Qur'an, hafalan Qur'an dan lainnya. Padahal, setiap anak yang menjadi penghafal Qur'an kelak di yaumul akhir nanti akan mempersembahkan makhota dan jubah ketenangan bagi ibu dan bapaknya (Maaf saya lupa haditsnya. Ini juga bisa kita kita aplikasikan untuk membalas jasa orangtua kita yang tak pernah bisa terbalaskan.)


Memang tidak ada yang salah dengan ikhtiar untuk meraih kesuksesan di Dunia, tapi kita coba lihat saat ini akibatnya, pergaulan bebas dan kenakalan remaja bukan lagi menjadi hal tabu untuk dibicarakan, berkembang pesat seperti jamur yang tumbuh subur di musim penghujan.
Agama dipandang sebagai momok yang menakutkan, agama dipandang sebagai kekakuan, kuno, nggak up to date, kurang ekspressif dan lain sebagainya. Padahal ketika kita melihat lebih dekat, ketika kita telah kenal agama, agama merupakan sesuatu yang indah, damai dan menetramkan.
Pendidikan agama sangat penting untuk dikenalkan pada anak-anak, bahkan pada saat dalam kandungan. Karena pada masa-masa itu adalah masa emas bagi saraf sensoriknya. Ketika dalam kandungan ajaklah untuk berpuasa, mengaji, sholat dan ibadah lainnya, karena apapun yang dilakukan sang ibu dapat dirasakan oleh janinnya, jika orang barat mengajarkan ibu hamil mengajak bayinya mendengarkan musik klasik untuk kecerdasan intelektualnya, maka marilah ajak janin untuk mendengarkan murratal atau mendengarkan kita mengaji, karena selain mencerdaskan secara intelektual, juga dapat mencerdaskan secara emosional dan spiritual.
Penerapan pendidikan seks dini juga penting untuk anak-anak, karena dengan itu mereka akan mengenal dirinya, mengenal jenis kelaminnya, menumbuhkan jiwa maskulin pada anak laki-laki dan feminim pada anak perempuan, mengenalkan pada mereka batasan-batasan sesuai dengan syariat.
Tentulah, dalam hal ini keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, terutama ibu sebagai madrasatul 'ula atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Selain itu lingkungan pun sangat berpengaruh, jika memungkinkan pilihlah lingkungan baik bagi anak Anda, jika itu tak memungkinkan maka orang tua harus lebih pandai dalam menyaring input yang di dapat anak diluar sana.
Semua itu hanya sebentuk ikhtiar. Dan ikhtiarpun perlu dibantu dengan do'a. Semoga kita bisa menjadi orangtua terbaik bagi anak-anak kita. Karena anak yang shalih/ah akan menjadi tabungan kita di akhirat, amalan yang terus mengalir ketika jatah hidup kita telah usai di Dunia ini dengan do'a-do'anya.

Wallahu'alam bishawab.
Semoga bermanfaat

Comments

  1. Sunnguh Luar Biasa,,, memang agak sulit,,, tapi sebisa munkin dan harus mendidik and mensupot anak agar dpt mempelajari agamanya,...

    ReplyDelete

Post a Comment